Pengaruh Budaya Korea Pada Remaja di Indonesia




I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang K-pop
                     K-pop adalah kependekan dari Korean Pop (Musik Pop Korea) adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Jenis musik ini adalah jenis pop. Kegandrungan akan musik k-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari demam korea di berbagai negara. Kegandrungan musik k-pop sangat merajalela sekali di kalangan para remaja Indonesia (Bens Leo, 2012).

1.2. Rumusan Masalah
                  Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, terdapat suatu permasalahan yaitu: Apa pengaruh yang ditimbulkan budaya k-pop terhadap remaja Indonesia?

1.3. Tujuan
                    Dengan demikian jelaslah tujuan karya tulis ini adalah menjelaskan informasi tentang pengaruh budaya  k-pop terhadap remaja Indonesia.

1.4. Sistematika
                  Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mencari tahu dari berbagau sumber seperti artikel-artikel di internet.

1.5. Manfaat
          Manfaat dijelaskannya pengaruh budaya k-pop terhadap remaja Indonesia adalah dapat meminimalisasi budaya buruk dan memaksimalisasi budaya baik.

II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian K-pop
  K-pop adalah kependekan dari Korean Pop (Musik Pop Korea) adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Jenis musik ini adalah jenis pop. Banyak artis dan kelompok musik populer yang berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada Demam Korea (Korean Wave) diberbagai Negara, termasuk Indonesia. K-pop ada sejak tahun 1960-an, pengaruh dari musik J-pop (Japan Pop). Musik Korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup vokal, baik boyband maupun gilrband. K-Pop sudah dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun lalu, karena Korea Selatan ingin mendapatkan pengakuan atau  kebudayaan mereka. Musik Korea mempunyai dua unsur utama yaitu fashion dan musik itu sendiri. Biasanya musik Korea mengusung musik dance, beraliran  hiphop, serta unsur koreografi dan kostum yang menarik. Disini keunggulan dalam "ketampanan dan kecantikan" juga di tonjolkan, selain kualitas pencipta musik oleh mereka sendiri (Bens Leo, 2012)

2.3. Pengertian Demam Korea (Korean Wave)
            Menurut Milton C. Cummings, seorang pengamat dari Institut Diplomasi Kebudayaan, Budaya diartikan sebagai salah satu bentuk diplomasi yang berguna untuk membangun saling kesepahaman dengan negara asing. Di dalamnya sedang berlangsung berbagai macam aktivitas baik itu pertukaran ide, informasi, nilai, tradisi, kepercayaan,  dan aspek budaya-budaya lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan rasa saling mengerti satu sama lain.
            Hallyu atau Korean Wave atau kita sebut dengan Demam Korea merupakan sebuah penamaan dari kebudayaan Korea yang berkembang pada beberapa dekade terakhir ini. Hallyu mulai digemari oleh penduduk Asia mulai sekitaran  tahun 1990-an terutama di China, Jepang dan beberapa kawasan Asia Tenggara. Berawal dari industri hiburan yakni K-Pop dan K-Drama yang mengawali era kebudayaan Korea di kancah  Internasional. Suksesi Korea dalam industri hiburan turut mengikutsertakan nilai, pola hidup, kehidupan sosial, sistem dan tradisi serta kepercayaan yang dianut oleh orang-orang Korea mulai dinikmati oleh masyarakat global. Proses inilah yang disebut sebagai koreanization. Bahkan hal ini juga turut membawa dampak positif bagi industri fashion, teknologi, maupun otomotif di Korea Selatan. Tingginya permintaan atas barang-barang elektronik buatan Korea di beberapa negara di dunia menjadi pembuktian atas skenario besar yang dirancang untuk menguasai peradaban manusia (Korean Minister of Culture and Economic,2013).

2.4. Pengertian Remaja
            Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau  menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock: 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
  Seperti yang dikemukakan oleh Calon  (dalam Monks, dkk: 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Adapun menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun  bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan  pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

2.5. Pengaruh Budaya K-pop Terhadap Remaja Indonesia
Dibawah ini beberapa pengaruh  positif dan negatif dengan  masuknya budaya Korean Pop terhadap Budaya Indonesia :
  1.  Menginspirasi dunia musik remaja Indonesia menjadi lebih berwarna.
         Dengan adanya musik k-pop muncul banyak variasi musik baru dengan munculnya boyband dan girlband.
  2. Kecintaan terhadap musik semakin tinggi
         Dengan adanya musik k-pop kita dapat menghargai hasil karya musik orang lain.
  3. Style berpakaian yang modis, gaya rambut, aksesoris yang lebih bervarisasi dan menarik
         Dengan adanya  k-pop yang disertai kostum-kostum dan tata rias yang memukau dapat menjadi inspirasi baru bagi remaja Indonesia untuk tampil dengan gaya yang lebih modis.
  4. Menjadikan remaja Indonesia malas untuk belajar
         Dengan adanya k-pop juga menjadikan  remaja Indonesia malas belajar karena lebih memilih untuk melihat idolanya dibandingkan untuk belajar.Remaja Indonesia menjadi lupa waktuMereka terlalu menikmati melihat idolanya tampil, sehingga lupa waktu untuk melakukan hal hal yang lebih penting.
  5. Lebih mencintai budaya orang dibandingkan budaya sendiri
         Para remaja  menjadi lebih cenderung ingin mempelajari budaya orang lain dibandingkan budaya mereka sendiri.
  6. Menghambur-hamburkan uang demi idola k-pop mereka
         Para remaja menjadi lebih rela terhadap uang mereka demi menonto komser atau membeli atribut yang berbau idola mereka yang menjadikan mereka menjadi boros.
  7. Bisa terpengaruh dengan budaya negatif idola asal korea
         Remaja Indonesia bisa saja terpengaruh budaya atau gaya hidup idola korea seperti operasi plastik, meminum-minuman keras yang sangat bertentangan dengan budaya Indonesia.
  8. Lupa untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
         Para remaja Indonesia sekarang ini lebih memilih mendekatkan diri kepada hal-hal yang berbau k-pop dibanding mendekatkan diri kepada Tuhan.


III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Dari paparan tersebut dengan adanya wabah  korean pop atau biasa disingkat dengan k-pop dapat disimpulkan bahwa dampak terbanyak yang memengaruhi para remaja Indonesia adalah dampak negatif, sedangkan dampak paling sedikit yang memengaruhi remaja Indonesia adalah dampak positif.

3.2. Saran
            Masuknya budaya k-pop ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa, namun kita harus tetap menjaga agar budaya negara kita tidak luntur.

Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara:
  1.  Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia.
  2. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang bersifat baik untuk perkembangan kemajuan   di indonesia bisa menjadi panutan seperti hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi dll. Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa  dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa, sedangkan budaya yang bersifat tidak baik langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang tidak baik.
  3. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
  4. Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya kepada remaja Indonesia dan Selektif terhadap pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam negeri.
  5. Mengenali, memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional.
  6. Semangat mencintai lagu-lagu Indonesia
Credit :

  1. http://orangeflesh.blogspot.co.id/2014/01/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-budaya-k.html

Comments